Ini teh susu

Pandangan pertama waktu gue ketemu dia adalah salah satu pandangan yang sangat berkesan di dalam hidup. Gue kira cinta pada pandangan pertama itu cuma mitos, taunya itu nyata. Nyata mitosnya #apaansik. 😦

Gue kira dia sama seperti yang lain, hanya menawarkan kesegaran fisik tanpa memperhatikan isi yang akan membawakan kedamaian kerongkongan, ternyata dia berbeda. Perpaduan dua unsur liquid yang berasal dari posisi yang sangat jauh karakternya, susu sapi yang selalu berada di atas tanah tanpa pernah merasakan apa rasanya terbang dan air kelapa yang berada di atas ketinggian pohon agar selalu ada jarak dan merasa kangen terhadap insan-insan yang ingin meminumnya. Kedua material liquid ini pun menyatu padu membentuk apa yang gue sebut kesempurnaan rasa.

Pada saat sedotan pertama, gue merasakan sensasi yang berbeda dari biasanya. Air yang masuk ke dalam mulut dan kerongkongan seperti mempersembahkan rasa yang janggal tetapi rasa ini bukanlah rasa susu putih yang tidak terlalu suka gue nikmati, rasa ini seperti rasa teh. Ternyata gue salah, gue minum teh kotak #gubrak. Salah colokin sedotan anjay. Akhirnya gue telan teh kotaknya, lalu gue berganti minum susu Frisian Flagnya………

MASYA ALLAH…

SUBHANALLAH…

ALLAHU AKBAR…

Mata gue tiba-tiba basah. Hujan anjay gak bawa payung. Lalu bibir gue bergetar tak sanggup berujar sepatah apapun. Soalnya lagi khotbah solat jumat, gak boleh ngomong. Dan jantung gue berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Habis disentrum sama orang yang ngecas aki. AH POKOKNYA NIKMAT BANGET YA ALLAH!

Berikut masa-masa indah yang udah gue lewatin bersama dengan dia. Gue berharap ini bukan sekedar foto yang hanya bisa membuka lembaran-lembaran lama saat kita bersama, tetapi suatu energi positif yang bisa menyebarkan rasa-rasa sejuk ke dalam kerongkongan individu-individu yang sudah lama tidak merasakan nikmatnya keindahan dunia melalui rasa.

Btw, dia narsis yha. 🙂